Monumen dan Museum Yos Sudarso berada di area KOBANGDIKAL (Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut) – Bumimoro, Morokrembangan Surabaya. Monumen Yos Sudarso melengkapi keberadaan monumen dan museum TNI AL di Surabaya seperti Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya), Monumen Kapal Selam (Monkasel), dan Museum Loka Jala Crana.
Monumen Yos Sudarso dibangun untuk mengenang peristiwa pertempuran laut Arafuru (15 Januari 1962) antara tiga kapal TNI AL yaitu RI Macan Tutul, RI Macam Kumbang, dan RI Harimau melawan dua kapal desroyer milik Belanda.
Dalam pertempuran tersebut Komodor Yos Sudarso yang kala itu berada di RI Macan Tutul mengambil alih pimpinan dan bermanuver memberikan perlawanan terhadap kedua kapal Belanda itu sekaligus mengalihkan perhatian agar kapal Belanda terpusat pada RI Macan Tutul.
Dengan begitu RI Harimau dan Macan Kumbang diselamatkan, tetapi RI Macan Tutul tenggelam bersama Komodor Yos Sudarso dan 25 awak kapal. Di detik – detik terakhir pertempuran Laut Arafuru.
Komodor Yos Sudarso menyampaikan pesan tempurnya melalui radio telpon yang berbunyi, “Kobarkan semangat pertempuran” dan gugurlah Pahlawan Nasional Yos Sudarso. Di Museum Yos Sudarso terdapat foto-foto, audiorama, dan film dokumenter yang bisa dinikmati bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Di lantai satu terletak ruang auditorim dan videorama. Di sini para pengunjung dapat mengetahui lintas sejarah TNI AL dan profil perjuangan Komodor Yos Sudarso.
Selain itu, para pengunjung dapat juga berfoto dengan manekin yang mengenakan seragam TNI AL di sini.
Lalu, di lantai dua, ada dua tempat yang dapat dikunjungi, indoor dan outdoor.
Lantai dua indoor, para pengunjung dapat melihat 8 buah diorama perjuangan rakyat Indonesia dalam perebutan kembali Papua Barat dari tangan Belanda.
Diorama ini menceritakan sejarah itu mulai dari konferensi meja bundar di Den Haag, Belanda pada tahun 1949, pembacaan Tri Komando Rakyat (Trikora) oleh Presiden Soekarno pada tahun 1961.
Ada pula sejarah pertempuran di laut Aru pada 1962 yang menewaskan Yos Sudarso beserta tenggelamnnya kapalnya KRI Macan Tutul, serta proses Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada tahun 1969 yang mengembalikan Papua Barat ke tangan Indonesia.
Beralih ke suasana outdoor di lantai yang sama, di sini para pengunjung dapat menikmati 19 relief yang menceritakan perkembangan alusista TNI AL.
Dari sini, para pengunjung juga dapat melihat patung besar Komodor Yos Sudarso yang menjulang di tengah bangunan.
Alamat: Jl Bumimoro Surabaya
*surabaya.go.id