Untuk nyeri yang dirasakan sendiri, biasanya dapat diatasi dan hilang sendiri setelah beberapa waktu, baik dengan istirahat berbaring, pemijatan, maupun memperbaiki postur tubuh.
Jika nyeri lama atau berat, pengobatan medis nonoperatif mungkin dibutuhkan, seperti minum obat-obatan atau fisioterapi. Jika pengobatan konservatif ini tidak membantu, maka pilihan terapi intervensi atau pembedahan mungkin akan menjadi pilihan.
Nyeri leher bisa menunjukkan (walau tidak semuanya) sinyal awal bahwa ada risiko/masalah dengan akar saraf (nerveroor/radiks) atau sumsum tulang belakang.
Jika nyeri tidak hilang berhari-hari, mungkin ada penyakit yang mendasari. Gejala-gejala yang spesifik, misalnya rasa nyeri yang menjalar ke lengan, tangan, jari tangan, kesemutan, mati rasa/baal, atau lumpuh/kelemahan ke bahu, lengan, atau tangan atau jari-jari.
Bisa juga muncul gejala neurologis lainnya, seperti gangguan keseimbangan ber jalan, koordinasi, atau gangguan berkemih atau BAB. Nyeri leher yang parah akibat kecelakaan/trauma, seperti kecelakaan mobil atau jatuh dari ketinggian (atap, tangga) membutuhkan perawatan darurat di rumah sakit, sampai dibuktikan tidak ada masalah dengan tulang lehernya.
sumber:
sindonews.com